
Desa Mattampapole, Mallawa, 18 Agustus 2025 - Desa Mattampapole diberkahi dengan adanya Lembah HIjau yang sekelilingnya terdapat hutan yang asri, pekebunan yang subur, air sungai yang tak pernah habis serta masyarakat yang ramah. lanskap yang indah dan alami ini membuka peluang ekowisata yang sangat besar dan berpotensi menjadi salah satu sumber ekonomi tambahan bagi masyarakat desa tersendiri. selain itu wisata juga berpeluang untuk memproklamasikan budaya lokal kepada pengunjung. akan tetapi potensi bencana yang tidak terduga akan selalu menghantui ketika melakukan aktifitas wisata di alam bebas. inilah yang kemudian berusaha ditingkatkan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Hasanuddin Gelombang 114 Desa Mattampapole dengan cara membuat sebuah Majalah Dinding (Mading) informasi pariwisata.
Mading ini diawali dengan pengenalan singkat tetang Desa Mattampapole, himbauan untuk menjaga kebersihan dan menghargai alam serta budaya lokal. setelah itu dilanjutkan informasi wisata yang ada di Kecamatan Mallawa: Lembah Hijau (Desa Mattampapole), Leang Panning (Desa Wanua Waru), Agroowisata Kopi (Desa Bentenge) dan Pemandiang Air Panas (Desa Samaenre). Mading juga berisikan tentang tata cara berwisata sehat, terdapat barcode yang kemudian menuntun pengunjung untuk membuka buku saku tata cara berwisata sehat dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Pembuatan mading dikerjakan mulai tanggal 1 Agustus 2025 sampai berhasil dipasang pada tanggal 11 Agustus 2025 dengan dibantu oleh badan pengelola harian Lembah Hijau. Sebagai penanggung jawab program kerja Yusril menuturkan bahwa mading yang terpasang di lokasi wisata Lembah Hijau dapat menajdi informasi bagi pengunjung, bukan hanya soal budaya dan tempat wisata di Kecamatan Mallawa, pengunjung juga dapat mendapat informasi soal wisata sehat yang kemudian dapat dijadikan acuan untuk mengindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada salah satu mahasiswa Pertanian Unhas beberapa waktu lalu.